Flashmob: Nasi Bekepor

Flashmob lagu "Nasi Bekepor" ini dibuat untuk mengenalkan salah satu lagu yang berbahasa Kutai. Flashmob ini hasil anak-anak muda yang tergabung dalam Komunitas Pecinta Seni Budaya Kutai Kalimatan Timur. Flashmob ini dilaksanakan pada tanggal 25 November 2015 di Taman Cerdas Samarinda.

Gangan Keladi

Gangan Keladi

Gangan Keladi adalah salah satu sayur yang sangat disukai oleh masyarakat Kutai. Hal ini sangat terdukung dengan bahan-bahan sayur ini yang selalu ada tersedia di sekitar rumah mereka pada masa lalu. Jadi untuk membuat sayur ini mereka tidak perlu pergi ke pasar.

Adapun bahan-bahannya adalah sebagai berikut:

• Bongkah keladi
• Daun keladi muda (yang masih kuncup)
• Bawang hutan
• Kikil atau kulit sapi (kalau ada)
• Terong asam/asam jawa
• Cabe hijau besar
• Serai dan lengkuas
• Bawang merah
• Terasi, gula dan garam.

 

Bawang Hutan

Cara pembuatannya:

Langkah pertama:

• Kupas bongkah keladi, dipotong-potong dan direbus. Setelah matang ditiriskan.
• Cuci daun keladi dan direbus. Apa bila sudah matang (lemah) ditiriskan kemudian dipenyet.
• Kikil direbus hingga matang lalu tiriskan
• Isi bawang hutan yang sudah dibakar dipotong kecil/tipis
• Terong asam besar dikupas dan dibelah dua atau empat
• Serai dan lengkuas secukupnya dimemarkan

Langkah kedua:

• Didihkan air secukupnya di dalam panci
• Apa bila air sudah mendidih, masukkan rebusan bongkah keladi, daun keladi, kikil/kulit sapi, bawang hutan, terong asam/asam jawa, serai, lengkuas, bawang merah, terasi, gula dan garam secukupnya.
•  Kalau sudah mendidih kembali, biarkan beberapa saat. Setelah itu angkat dan sajikan.

Gangan Labu

Gangan Labu

Gangan Labu masyarakat Kutai hampir mirip dengan Gangan Waluh masyarakat Banjar. Sama-sama memakai kuah santan dan labu kuning, tetapi bahan tambahan/campurannya yang berbeda. Berikut bahan yang diperlukan:

• Labu kuning
• Kelapa parut
• Tontong bengkela
• Daun labu kuning/daun kelumbai
• Bawang merah 
• Kunyit
• Serai
• Lengkuas
• Terasi
• Garam
• Gula pasir

Labu dan Daun Labu

Langkah pertama:

• Labu kuning dibersihkan dan dipotong besar
• Kelapa diparut  dengan sedikit kunyit dan diambil santannya
• Tontong bengkela dibersihkan dan diiris tipis
• Daun labu kuning dipilih yang muda (termasuk batang muda yang dikupas kulitnya)
• Bawang merah diiris, serai dan lengkuas dimemarkan

Langkah kedua:

• Rebus tontong bengkela sampai lemah, kemudian tiriskan
• Rebus labu kuning dalam sebuah panci. Apabila labu terlihat matang, masukkan rebusan tontong bengkela, daun labu, santan encer, serai, lengkuas, bawang merah, terasi, gula dan garam..
• Selanjutnya kalau santan terlihat mendidih, cobalah dirasakan ketepatan garam dan gulanya. Aduk sampai terlihat semuanya matang.

Catatan: Tontong bengkela boleh diganti dengan umbut kelapa atau rebung bambu, sedangkan daun labu kuning dapat diganti dengan daun kelumbai atau daun katu.

Gangan Cencang Timun

Gangan Cencang Timun

Cencang Timun adalah gangan (sayur) masyarakat Kutai yang bahan dasarnya adalah ketimun. Sayur ini sangat nikmat apabila dijadikan teman makan nasi pada saat siang hari. Sayurnya akan terasa segar. Apalagi kalau disajikan bersama lauk Jukut Gence.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat gangan Cencang Timun ini adalah:

·         Ketimun

·         Kelapa parut

·         Telur bebek/ayam rebus

·         Cabe merah besar

·         Bawang merah

·         Garam

·         Gula pasir

Cara membuatnya:

Langkah pertama:

• Ketimun dikupas, dicincang mulai dari pangkalnya dan kemudia diris kecil-kecil kurang lebih setenga centimeter bentuk dadu (ukuran tidak perlu beraturan)
• Kelapa diparut dan dibuat santan kemudian direbus sehingga mendidih. Kemudian beri garam dan gula secukupnya.
• Cabe merah besar dan bawang merah diiris kecil.

Langkah kedua:

• Ketimun yang sudah dicincang masukkan ke dalam mangkuk.
• Di atas ketimun cincang taburilah dengan irisan cabe merah, irisan bawang dan irisan telur rebus. Selanjutnya masukkan pula santan yang sudah direbus tadi (santan boleh saat panas ataupun sesudah dingin, sesuai selera Anda).
• Kemudian dijasajikan.